Film Horor Indonesia Yang Mengangkat Kisah Nyata Sebelum Viral Di Medsos
Film Horor Indonesia Yang Mengangkat Kisah Nyata Sebelum Viral Di Medsos
Blog Article
Film horor terbaru dari film indonesia yang di tayang 6 Febuary 2025, Petaka Gunung Gede. Film ini disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis dan ditulis oleh Upi Avianto, mengangkat kisah nyata yang sebelumnya viral di media sosial. Cerita ini berpusat pada pengalaman mistis yang dialami oleh sekelompok pendaki di Gunung Gede, Jawa Barat.
Awal Cerita Dari Film Petaka Gunung Gede
Maya (Arla Ailani) dan Ita (Adzana Ashel) adalah dua sahabat yang telah menjalin persahabatan sejak kecil. Kedekatan mereka membuat orang tua Ita, Rakib (Teuku Rifnu Wikana) dan Nurmaidah (Mieke Amalia), menganggap Maya sebagai anak mereka sendiri.
Suatu hari, Maya mendengar bahwa Indra (Raihan Khan) berencana mendaki Gunung Gede bersama empat temannya: Ucup (M. Iqbal Sulaiman), Akri (Jeremie Moeremans), Ale (Endy Arfian), dan Yadi (Razan Zu). Karena sedang libur sekolah, Maya dan Ita memohon untuk ikut serta dalam pendakian tersebut.
View-Source: https://free3dstextures.com/
Pendakian ke Gunung Gede
Kelompok ini memulai pendakian dengan semangat dan antusiasme tinggi. Pada awalnya, perjalanan berjalan lancar tanpa memiliki hambatan. Namun, menjelang puncak kondisi fisik Ita mulai menurun drastis. Ia mengalami kelelahan yang parah, pingsan, dan bahkan menunjukkan tanda-tanda kesurupan. Situasi ini membuat semua orang pada panik dan binggung ditambah lagi banyak berbagai peristiwa aneh dan tak terduga mulai terjadi.
Keputusan untuk Kembali
Menyadari kondisi Ita mulai memburuk dan peristiwa misterius menghantui mereka, Indra sebagai pemimpian klelompok pendakian memutuskan untuk membatalkan pendakian dan segera kembali ke basecamp. Meskipun mendinggalkan pendakian kondisi Ita juga tetap memburuk, ia terus mengalami gangguan fisik dan mental yang semakin parah. Maya sebagai sahabatnya merasa ada sesuatu yang lebih dari sekedar kelelahan fisiknya.
Pelanggaran Pantangan dan Konsekuensinya
Setelah mencari informasi dan berkonsultasi kepada beberapa pihak, terungkap bahwa Ita ternyata sedang mestruasi saat pendakian. Sebuah kondisi yang sangat pantang bagi pendaki di Gunung Gede. Pada kepercayaan lokal menyatakan bahwa wanita yang sedang menstruasi sebaiknya tidak mendaki gunung karena dapat mengundang kemarahan makhluk penunggu dan membawa malapetaka bagi rombongan. Pelanggaran terhadap pantangan ini bisa menjadi pemicu serangkaian kejadian mistis yang mereka alami.
Teror Berkelanjut di Rumah
Setelah kembali ke rumah, teror juga tidak berhenti menghantui Maya dan Ita. Ita terus mengalami gangguan intens, sementara Maya merasakan kehadiran makhluk yang tak kasat dimata. Keluarga mereka juga bisa merasakan kehadiran mahluk astral yang terjadi dengan banyak peristiwa yang tidak biasanya. Keluaraga Maya juga mencari orang-orang tokoh atau orang pintar yang mengetahui seluk beluk dari Mistis Gunung Gede.
Upaya Cara Penyelesaian dan Pengorbanan
Untuk menyelamatkan Ita dan hentian teror, Maya dan keluarga juga melakukan berbagai ritual dan upaya spiritual. Mereka berusaha meminta maaf kepada makhluk penunggu Gede dan memohon agar dibebaskan dari gangguan tersebut. Meskipun berbagai ritual yang sudah dilakukan, kondisi ita juga tidak berkunjung baik. Sehingga membuat Ita meninggal dunia karena dari serangan gangguan yang terus menghantui dia. kematian Ita membuat luka yang dalam bagi keluarganya dan membuat peringatan bagi masyarakat pentingnya menghormati kepercayaan dan pantangan lokal saat melakukan pendakian atau aktivitas lainnya.
Analisis dari film Petaka-Gunung Gede
Film ini mengangkat tema dtentang pentingnya menghormati adat istiadat dan kepercayaan lokal terutama saat berada di alam bebas. Film ini menyoroti konsekuensi dari mengabaikan pantangan yang telah diwariskan secara turun-temurun. Selain itu persahabatan antara maya dan ita menjadi inti emosional dari cerita yang menunjukkan bagaimana hubungan yang kuat dapat diuji oleh situasi ekstrem. Visualisasi Gunung Gede yang megah namun misterius menambah atmosfer mencekam dalam film ini, sementara penampilan para aktor berhasil menyampaikan ketegangan dan emosi yang mendalam.
Dengan alur cerita yang menegangkan dan pesan moral yang kuat, "Petaka Gunung Gede" tidak hanya menawarkan hiburan horor, tetapi juga refleksi tentang pentingnya menghormati alam dan tradisi yang ada di sekitarnya.